Kabar baik datang dari industri pertahanan tanah air. PT Pindah baru saja resmi menggaet FNSS Defence System (Turki) untuk memproduksi medium tank secara massal. Medium tank tersebut adalah tank Harimau yang rencanya akan mulai dikirim kepada negara pemesan pada tahun 2022.
Produksi pertama tank Harimau dari Pindad dan FNSS sejumlah 400 unit yang notabene akan digunakan oleh TNI AD untuk memperkuat alutsista Indonesia. Meski begitu, TNI AD bukan satu-satunya pihak yang mengandalkan tank Harimau. Ada banyak negara yang menujukkan minatnya untuk membeli tank ini.
Negara-negara tersebut seperti Malaysia dan Filipina. Kedua negara tersebut menilai bahwa tank Harimau sangat cocok untuk operasi di wilayah tropis. Pindad sendiri menjelaskan bahwa sudah ada 18 unit yang dipesan dari negara lain dengan kontrak pengerjaan tahun 2020 hingga 2023, dengan patokan harga mencapai 135 juta dolar Amerika Serikat.
Kehebatan Tank Harimau
Melihat antusiasme militer dalam negeri dan luar negeri terhadap tank Harimau, memangya apa kehebatan dari alutsista buatan dalam negeri ini? Perlu diketahui, tank harimau sudah dilengkapi dengan two-man turret dengan kaliber 105 mm.
Selain itu, tank ini juga memiliki fitur senapa mesin kaliber 7,64 mm sebagai daya gempur maksimum. Tank harimu adalah tipe medium tank yang memang didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti di hutan yang banyak ada di wilayah sepanjang khatulistiwa. Tak heran bila tank harimau juga diminati oleh negara-negara tetangga.
Kemampuan tank Harimau beroperasi di wilayah tropis dikarenakan bobotnya yang ringan. Lebih ringan dari main battle tank yang cenderung lebih sering digunakan di wilayah gurun.
Dengan desain ini, tank Harimau mampu memenuhi kebutuhan pengguna yang didasarkan pada strategi pertempuran modern di hutan. Mampu dengan mudah mobilisasi adalah keunggulan utaman dari tank Harimau di samping fitur-fitur pendukungnya yang lengkap.
Tank Harimau produksi Pindad dan FNSS memiliki kemampuan yang baik dengan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau. Untuk kebutuhan Indonesia, tipe ini sangat sesuai sehingga wajar bila TNI AD menjadi konsumen utamanya.